Kamis, 10 Mei 2012

puisi

dari hati kecil nuraniku yang berdebu
ku ingin kembali kepada tuhanku
menyulam benang iman yang tercerai-berai
namun keangkuhan nafsuku membelenggu
mencengkeram jiwa ragaku yang di selimuti ragu
membuatku lemah & tak berdaya
aku terombang-ambing meniti hidup ini
aku tersenyum dalam pilu
tutupi kebimbangan juga kepedihan
tertawa dalam keresahan
aku menjerit dalam hati, apakah ia akan menerimaku kembali ?
andai ada seseorang yang membawaku pada jalan kebaikan

puisi

ketika rasa ku berontak
hanyalah kegundahan yang aku rasa
tersudut dalam kejamnya dunia yang membuatku terombang-ambing dalam setiap suasana
tandus-nya semangat membuat hati berkabut hitam kelam menyelimutiku
bagai pedang yang tertancap kan pada dadaku
sebuah dukungan orang terdekat yang aku butuhkan
namun justru boomerang yang aku dapatkan
kandas di tengah jalan kehidupan
terdampar di tengah kesunyian

puisi

dekap hangat itu kini telah tiada
hanya tertinggal kenangan duka yang tersemat dalam asa
seketika hatiku berdebar
tubuhku tersandar
menyusuri masa-masa lalu
ketika menyakiti ayah & ibuku
kini hanya syair rindu yang mengalun dalam doa-doaku

puisi

aku lupa berkaca
sehingga aku lupa akan siapa aku ini
kini aku pergi, mungkin inilah jalan terbaik untukku
mungkin aku salah telah mengungkapkan rasa ini
& sekarang aku mulai merasa jauh darimu
walau sebenarnya aku ingin selalu ada untukmu
mungkin hari inilah yang menentukan semuanya
& pasti akan aku terima keputusanmu meskipun hati ini tak rela melepasmu

puisi

kemanakah akan aku cari ?
ketenangan hati
ketika kau beranjak pergi
kemanakah aku temukan jati diri ?
ketika semua penantian ku tiada berarti
sepi...
aku hanya berteman sepi
menikmati indah bayang mu di sini
sendiri...
aku terperangkap seorang diri
menyusuri langkah kaki
hilang...
semua akan hilang dan tak akan kembali lagi

puisi

aku berharap dalam bening hidupku
merangkai kata indah menjadi hari-hari dalam langkahku
terdiam ku menatap bulan dan bintang
dan aku mencoba lukiskan keindahannya dalam mimpiku
menjadi taman impian merajut kasihmu
aku bermimpi menggores puisi tentangmu
menjadi syair rindu yang bertahtakan kasih dan sayangmu

Selasa, 10 April 2012

puisi

ku tulis secercah harap
untukku aku bisa merajuk senyummu
ku buka lembaran hati
hanya semata untuk menanti kau menyapaku
ku sadari, mungkin tak akan bisa aku gapai tinggi hatimu
aku hanya bisa memandang dan merasakan
gejolak jiwa ini masih tersimpan di hatiku
walau aku tau, kau tak akan bisa lagi ku miliki untuk hari ini, esok, lusa, dan selamanya
namun hadir mu akan selalu ku harap
walau nantinya akan menjadi selir hati yang tak akan pernah kau akui